
FROM OUR BLOG
FROM OUR BLOG
FROM OUR BLOG
Setelah Badai eFishery: Membangun Kembali Kepercayaan Investor Global pada Startup Indonesia
Jun 9, 2025



Skandal keuangan yang mengguncang eFishery—unicorn yang dulu menjadi kebanggaan ekosistem startup Indonesia—telah memberikan pukulan telak bagi kepercayaan investor global. Dugaan manipulasi laporan keuangan dan penggelembungan aset yang mencuat ke permukaan bukan hanya menghancurkan reputasi satu perusahaan, tetapi juga mencoreng citra seluruh lanskap startup tanah air. Kepercayaan, sekali hancur, butuh waktu dan upaya berlipat untuk membangunnya kembali. Namun, daripada larut dalam pesimisme, kasus eFishery harus dipandang sebagai titik balik untuk introspeksi dan pembenahan menyeluruh ekosistem startup Indonesia._
Transparansi harus menjadi nilai non-negotiable dalam ekosistem startup kita. Investor global tidak akan menolerir kekaburan dalam pelaporan keuangan. Praktik-praktik creative accounting yang "normal" di beberapa lingkungan bisnis lokal adalah tabu di mata investor global yang terbiasa dengan standar pelaporan ketat. Startup Indonesia harus mengadopsi standar tata kelola keuangan internasional sedari dini, bukan hanya ketika sudah mencapai status unicorn.
Sistem perlindungan whistleblower yang lebih baik juga mendesak untuk dikembangkan. Kasus eFishery terungkap berkat keberanian individu yang membocorkan informasi dari dalam. Tanpa adanya jalur pelaporan yang aman dan perlindungan yang memadai, praktik curang bisa berkembang terlalu jauh sebelum terdeteksi dan menimbulkan kerugian masif.
Investor sendiri perlu melakukan introspeksi dan memperkuat proses due diligence. Terlalu sering, keputusan investasi didasarkan pada hype dan FOMO (Fear of Missing Out), bukannya analisis kritis terhadap model bisnis dan keuangan perusahaan. Kasus eFishery menunjukkan bahwa valuasi tinggi bukan jaminan keberlanjutan bisnis.
Di sisi regulasi, OJK dan lembaga terkait perlu hadir lebih kuat dengan aturan yang proporsional—tidak memberatkan startup dalam tahap awal namun cukup ketat untuk mencegah fraud. Pengawasan intensif terhadap startup yang telah menarik investasi signifikan menjadi kunci pencegahan skandal serupa di masa depan.
Perubahan mentalitas dari "growth at all cost" menjadi pertumbuhan berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam ekosistem startup Indonesia. Obsesi untuk mencapai status unicorn dengan membakar uang investor telah mendorong beberapa startup melakukan tindakan nekat seperti memanipulasi angka-angka keuangan. Investor dan founder perlu menyepakati pencapaian milestone yang realistis dan fokus pada fundamental bisnis yang sehat.
Media dan masyarakat juga punya peran penting dengan mengambil sikap lebih kritis. Cerita sukses startup perlu diimbangi dengan pertanyaan-pertanyaan tajam tentang model bisnis dan keberlanjutan finansial mereka. Glorifikasi berlebihan terhadap founder startup tanpa kajian mendalam tentang bisnisnya hanya akan mempersubur bubble yang suatu saat akan pecah.
Kasus eFishery adalah pengingat pahit bahwa tidak ada jalan pintas dalam membangun bisnis yang solid. Namun, jika diambil pelajarannya dengan tepat, skandal ini justru bisa menjadi katalis yang memperkuat ekosistem startup Indonesia dalam jangka panjang. Dengan pembenahan menyeluruh dan komitmen pada integritas, kepercayaan investor global pada startup Indonesia akan perlahan tumbuh kembali—kali ini di atas fondasi yang jauh lebih kokoh.
Skandal keuangan yang mengguncang eFishery—unicorn yang dulu menjadi kebanggaan ekosistem startup Indonesia—telah memberikan pukulan telak bagi kepercayaan investor global. Dugaan manipulasi laporan keuangan dan penggelembungan aset yang mencuat ke permukaan bukan hanya menghancurkan reputasi satu perusahaan, tetapi juga mencoreng citra seluruh lanskap startup tanah air. Kepercayaan, sekali hancur, butuh waktu dan upaya berlipat untuk membangunnya kembali. Namun, daripada larut dalam pesimisme, kasus eFishery harus dipandang sebagai titik balik untuk introspeksi dan pembenahan menyeluruh ekosistem startup Indonesia._
Transparansi harus menjadi nilai non-negotiable dalam ekosistem startup kita. Investor global tidak akan menolerir kekaburan dalam pelaporan keuangan. Praktik-praktik creative accounting yang "normal" di beberapa lingkungan bisnis lokal adalah tabu di mata investor global yang terbiasa dengan standar pelaporan ketat. Startup Indonesia harus mengadopsi standar tata kelola keuangan internasional sedari dini, bukan hanya ketika sudah mencapai status unicorn.
Sistem perlindungan whistleblower yang lebih baik juga mendesak untuk dikembangkan. Kasus eFishery terungkap berkat keberanian individu yang membocorkan informasi dari dalam. Tanpa adanya jalur pelaporan yang aman dan perlindungan yang memadai, praktik curang bisa berkembang terlalu jauh sebelum terdeteksi dan menimbulkan kerugian masif.
Investor sendiri perlu melakukan introspeksi dan memperkuat proses due diligence. Terlalu sering, keputusan investasi didasarkan pada hype dan FOMO (Fear of Missing Out), bukannya analisis kritis terhadap model bisnis dan keuangan perusahaan. Kasus eFishery menunjukkan bahwa valuasi tinggi bukan jaminan keberlanjutan bisnis.
Di sisi regulasi, OJK dan lembaga terkait perlu hadir lebih kuat dengan aturan yang proporsional—tidak memberatkan startup dalam tahap awal namun cukup ketat untuk mencegah fraud. Pengawasan intensif terhadap startup yang telah menarik investasi signifikan menjadi kunci pencegahan skandal serupa di masa depan.
Perubahan mentalitas dari "growth at all cost" menjadi pertumbuhan berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam ekosistem startup Indonesia. Obsesi untuk mencapai status unicorn dengan membakar uang investor telah mendorong beberapa startup melakukan tindakan nekat seperti memanipulasi angka-angka keuangan. Investor dan founder perlu menyepakati pencapaian milestone yang realistis dan fokus pada fundamental bisnis yang sehat.
Media dan masyarakat juga punya peran penting dengan mengambil sikap lebih kritis. Cerita sukses startup perlu diimbangi dengan pertanyaan-pertanyaan tajam tentang model bisnis dan keberlanjutan finansial mereka. Glorifikasi berlebihan terhadap founder startup tanpa kajian mendalam tentang bisnisnya hanya akan mempersubur bubble yang suatu saat akan pecah.
Kasus eFishery adalah pengingat pahit bahwa tidak ada jalan pintas dalam membangun bisnis yang solid. Namun, jika diambil pelajarannya dengan tepat, skandal ini justru bisa menjadi katalis yang memperkuat ekosistem startup Indonesia dalam jangka panjang. Dengan pembenahan menyeluruh dan komitmen pada integritas, kepercayaan investor global pada startup Indonesia akan perlahan tumbuh kembali—kali ini di atas fondasi yang jauh lebih kokoh.
More Update

Subscribe to our newsletter
Unlock your financial potential with Financia. We provide personalized tools and insights to elevate your financial journey.
Subscribe to our newsletter
Unlock your financial potential with Financia. We provide personalized tools and insights to elevate your financial journey.
Subscribe to our newsletter
Unlock your financial potential with Financia. We provide personalized tools and insights to elevate your financial journey.