
FROM OUR BLOG
FROM OUR BLOG
FROM OUR BLOG
Akuisisi TikTok-Tokopedia: Antara Peluang Ekonomi Digital dan Ancaman Kedaulatan Ekosistem Lokal
Jun 16, 2025



Akuisisi TikTok Shop terhadap Tokopedia menandai sebuah fase transformasional dalam ekonomi digital Indonesia. Dengan memadukan kekuatan konten berbasis hiburan (entertainment-commerce) dan infrastruktur e-commerce tradisional, sinergi ini telah menciptakan entitas raksasa yang mengubah tatanan pasar dan menantang aktor-aktor lokal yang sebelumnya mendominasi lanskap perdagangan digital nasional.
Meskipun menawarkan potensi inovasi dan ekspansi pasar, akuisisi ini juga memunculkan kekhawatiran yang signifikan terhadap keberlanjutan ekosistem lokal, khususnya terhadap UMKM, tenaga kerja, industri manufaktur, dan keamanan data nasional.
Isu Strategis dan Tantangan Utama
1. Ketimpangan Distribusi Nilai, Akuisisi ini memberikan keuntungan luar biasa bagi:
TikTok, melalui perluasan akses pasar ke lebih dari 125 juta pengguna di Indonesia
ByteDance, dengan peningkatan valuasi global
Pemegang saham Tokopedia, yang memperoleh exit liquidity
Namun, di sisi lain, pihak yang mengalami kerugian mencakup:
Kompetitor lokal seperti Shopee dan Blibli
Retailer tradisional
Penyedia logistik dalam negeri
Kedaulatan data Indonesia
Ketimpangan ini menciptakan struktur pasar yang tidak setara dan memperkuat dominasi asing dalam ekonomi digital nasional.
2. Risiko Dominasi Pasar dan Predatory Pricing, Entitas gabungan ini memiliki kekuatan modal untuk menurunkan harga secara agresif melalui subsidi ongkir dan cashback besar. Praktik ini menimbulkan risiko:
Kompetitor lokal (terutama UMKM) kesulitan bertahan
Terjadinya perang harga tidak sehat
Potensi monopoli digital
3. Disrupsi Logistik dan Industri Lokal
TikTok memiliki potensi untuk membangun layanan logistik eksklusif yang terintegrasi dengan Tokopedia, mengancam keberlangsungan pemain logistik lokal seperti JNE, J&T, dan SiCepat. Selain itu, banjirnya produk impor murah dari Tiongkok melalui TikTok Shop dapat menekan industri manufaktur dan kreatif lokal, serta memperburuk defisit neraca perdagangan.
4. Dampak Sosial: PHK dan Tekanan Biaya
Rasionalisasi tenaga kerja sebagai dampak efisiensi entitas gabungan menimbulkan risiko PHK besar-besaran karena tumpang tindih fungsi antar tim. Sementara itu, seller kecil dan UMKM menghadapi tekanan biaya logistik dan komisi yang meningkat, sekaligus harus bersaing dengan seller besar yang disokong iklan dan algoritme.
5. Ketergantungan pada Algoritme dan Data Sovereignty
Algoritme rekomendasi TikTok yang kompleks menciptakan hambatan besar bagi pendatang baru. UMKM juga menjadi sangat tergantung pada sistem yang tidak dapat mereka kendalikan. Selain itu, isu keamanan data menjadi sangat sensitif, terutama terkait potensi transfer data ke luar negeri dan ketidakpatuhan terhadap UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Matriks Risiko Strategis
Kategori Risiko | Probabilitas | Dampak | Prioritas Mitigasi |
Market Monopolization | Tinggi | Tinggi | Kritis |
Data Security Breach | Sedang | Tinggi | Kritis |
Kemunduran Industri Lokal | Tinggi | Sedang | Tinggi |
Job Displacement (PHK) | Tinggi | Sedang | Tinggi |
Regulatory Circumvention | Sedang | Sedang | Sedang |
Solusi dan Rekomendasi Kebijakan
Regulasi Adaptif dan Penegakan KPPU
Pemerintah harus memastikan bahwa KPPU memiliki kapasitas teknis dan kelembagaan untuk memantau serta menegakkan aturan pembatasan monopoli, predatory pricing, dan diskriminasi platform.
Kebijakan Perlindungan UMKM
Berikan subsidi afirmatif, akses pelatihan, dan promosi yang setara bagi UMKM agar tidak kalah oleh dominasi algoritmik dan modal besar pemain global.
Kedaulatan Data dan Infrastruktur Digital
Pastikan data pengguna tetap berada di dalam negeri. Wajibkan pemisahan platform media sosial dan e-commerce untuk menjaga transparansi fungsi.
Proteksi Industri Lokal
Terapkan tarif atau pembatasan terhadap produk impor tertentu dan berikan insentif fiskal untuk produk lokal yang terdampak substitusi.
Peningkatan Literasi Digital dan Kemandirian Teknologi
Bangun sistem alternatif yang memungkinkan pelaku lokal mengembangkan algoritme dan platform yang independen.
Akuisisi TikTok–Tokopedia adalah momentum untuk mengevaluasi kembali kerangka kebijakan ekonomi digital Indonesia. Inovasi memang penting, tetapi tanpa kebijakan protektif dan strategi pembangunan yang inklusif, kita berisiko kehilangan kedaulatan ekonomi di tengah gelombang dominasi digital global.
Akuisisi TikTok Shop terhadap Tokopedia menandai sebuah fase transformasional dalam ekonomi digital Indonesia. Dengan memadukan kekuatan konten berbasis hiburan (entertainment-commerce) dan infrastruktur e-commerce tradisional, sinergi ini telah menciptakan entitas raksasa yang mengubah tatanan pasar dan menantang aktor-aktor lokal yang sebelumnya mendominasi lanskap perdagangan digital nasional.
Meskipun menawarkan potensi inovasi dan ekspansi pasar, akuisisi ini juga memunculkan kekhawatiran yang signifikan terhadap keberlanjutan ekosistem lokal, khususnya terhadap UMKM, tenaga kerja, industri manufaktur, dan keamanan data nasional.
Isu Strategis dan Tantangan Utama
1. Ketimpangan Distribusi Nilai, Akuisisi ini memberikan keuntungan luar biasa bagi:
TikTok, melalui perluasan akses pasar ke lebih dari 125 juta pengguna di Indonesia
ByteDance, dengan peningkatan valuasi global
Pemegang saham Tokopedia, yang memperoleh exit liquidity
Namun, di sisi lain, pihak yang mengalami kerugian mencakup:
Kompetitor lokal seperti Shopee dan Blibli
Retailer tradisional
Penyedia logistik dalam negeri
Kedaulatan data Indonesia
Ketimpangan ini menciptakan struktur pasar yang tidak setara dan memperkuat dominasi asing dalam ekonomi digital nasional.
2. Risiko Dominasi Pasar dan Predatory Pricing, Entitas gabungan ini memiliki kekuatan modal untuk menurunkan harga secara agresif melalui subsidi ongkir dan cashback besar. Praktik ini menimbulkan risiko:
Kompetitor lokal (terutama UMKM) kesulitan bertahan
Terjadinya perang harga tidak sehat
Potensi monopoli digital
3. Disrupsi Logistik dan Industri Lokal
TikTok memiliki potensi untuk membangun layanan logistik eksklusif yang terintegrasi dengan Tokopedia, mengancam keberlangsungan pemain logistik lokal seperti JNE, J&T, dan SiCepat. Selain itu, banjirnya produk impor murah dari Tiongkok melalui TikTok Shop dapat menekan industri manufaktur dan kreatif lokal, serta memperburuk defisit neraca perdagangan.
4. Dampak Sosial: PHK dan Tekanan Biaya
Rasionalisasi tenaga kerja sebagai dampak efisiensi entitas gabungan menimbulkan risiko PHK besar-besaran karena tumpang tindih fungsi antar tim. Sementara itu, seller kecil dan UMKM menghadapi tekanan biaya logistik dan komisi yang meningkat, sekaligus harus bersaing dengan seller besar yang disokong iklan dan algoritme.
5. Ketergantungan pada Algoritme dan Data Sovereignty
Algoritme rekomendasi TikTok yang kompleks menciptakan hambatan besar bagi pendatang baru. UMKM juga menjadi sangat tergantung pada sistem yang tidak dapat mereka kendalikan. Selain itu, isu keamanan data menjadi sangat sensitif, terutama terkait potensi transfer data ke luar negeri dan ketidakpatuhan terhadap UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Matriks Risiko Strategis
Kategori Risiko | Probabilitas | Dampak | Prioritas Mitigasi |
Market Monopolization | Tinggi | Tinggi | Kritis |
Data Security Breach | Sedang | Tinggi | Kritis |
Kemunduran Industri Lokal | Tinggi | Sedang | Tinggi |
Job Displacement (PHK) | Tinggi | Sedang | Tinggi |
Regulatory Circumvention | Sedang | Sedang | Sedang |
Solusi dan Rekomendasi Kebijakan
Regulasi Adaptif dan Penegakan KPPU
Pemerintah harus memastikan bahwa KPPU memiliki kapasitas teknis dan kelembagaan untuk memantau serta menegakkan aturan pembatasan monopoli, predatory pricing, dan diskriminasi platform.
Kebijakan Perlindungan UMKM
Berikan subsidi afirmatif, akses pelatihan, dan promosi yang setara bagi UMKM agar tidak kalah oleh dominasi algoritmik dan modal besar pemain global.
Kedaulatan Data dan Infrastruktur Digital
Pastikan data pengguna tetap berada di dalam negeri. Wajibkan pemisahan platform media sosial dan e-commerce untuk menjaga transparansi fungsi.
Proteksi Industri Lokal
Terapkan tarif atau pembatasan terhadap produk impor tertentu dan berikan insentif fiskal untuk produk lokal yang terdampak substitusi.
Peningkatan Literasi Digital dan Kemandirian Teknologi
Bangun sistem alternatif yang memungkinkan pelaku lokal mengembangkan algoritme dan platform yang independen.
Akuisisi TikTok–Tokopedia adalah momentum untuk mengevaluasi kembali kerangka kebijakan ekonomi digital Indonesia. Inovasi memang penting, tetapi tanpa kebijakan protektif dan strategi pembangunan yang inklusif, kita berisiko kehilangan kedaulatan ekonomi di tengah gelombang dominasi digital global.
More Update

Subscribe to our newsletter
Unlock your financial potential with Financia. We provide personalized tools and insights to elevate your financial journey.
Subscribe to our newsletter
Unlock your financial potential with Financia. We provide personalized tools and insights to elevate your financial journey.
Subscribe to our newsletter
Unlock your financial potential with Financia. We provide personalized tools and insights to elevate your financial journey.